SIKLUS
HIDUP SISTEM
Salah
satu aset perusahaan yang paling berharga saat ini adalah sistem informasi yang
responsif dan berorientasi pada pengguna. Sistem yang baik dapat meningkatkan
produktifitas, menurunkan jumlah persediaan yang harus dikelola, mengurangi
kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah, meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan dan mempermudah pengambilan keputusan bagi manajemen serta mengkoordinasikan
kegiatan dalam perusahaan. Oleh karena itu, audit atas pengembangan dan
pemeliharaan sistem informasi semakin dibutuhkan sehingga sistem yang dimiliki
efektif dalam menyelesaikan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja.
Disamping itu saat ini kesadaraan atas pentingnya pengendalian sistem informasi
di kalangan manajemen perusahaan semakin tinggi.
1. Fase Perencanaan Sistem :
Dalam fase perencanaan system
dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan system
informasi baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai
informasi Proyek system dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya.
Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan. Sumber daya
baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk mendukung pengembangan
system. Sistem informasi
Selama fase perencanaan system,
dipertimbangkan : Faktor-faktor kelayakan ( feasibility factors ) yang
berkaitan dengan kemungkinan berhasilnya system informasi yang dikembangkan dan
digunakan seperti factor kelayakan teknis, ekonomis, legal, operasional dan
factor kelayakan rencana. Faktor-faktor Strategis ( strategic factor ) yang
berkaitan dengan pendukung system informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan
untuk setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilali yang dihasilkan dievaluasi
untuk menentukan proyek system mana yang akan menerima prioritas yang
tertinggi. Dalam hal ini adalah factor produktifitas, factor diferensiasi dan
factor manajemen. komponen Sistem informasi
2. Fase Analisis dan Design :
Sistem Dalam fase ini dilakukan
proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hbungan timbale balik
yang terkait dalam pengembangan system, definisi masalah, tujuan, kebutuhan,
prioritas dan kendala-kenala system, ditambah identifikasi biaya, keuntungan
dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi. Fase analisis sistem adalah
fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis sistem. Laporan yang
dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim proyek sistem
dan memulai fase analisis sistem. komponen Sistem informasi
Tim proyek sistem memperoleh
pengertian yang lebih jelas tentang alas an untuk mengembangkan suatu sistem
baru. Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional
system mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan
untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai. Beberapa
aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara penuh pada
fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus
hidup pengembangan sistem. Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis
sistem disiapkan. Laporan ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila
laporan ini disetujui, tim proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan
sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus
menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju.
3. Fase Implementasi Sistem dan
Pemeliharaan Sistem
Pada fase ini sistem siap untuk
dibuat dan diinstallasi. Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan
untuk impmentasi system baru Laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada
dua bagian komponen Sistem informasi.
Rencana implementasi. Dalam
bentuk Program and Evaluation Review Technique (PERT) Chart atau Grantt Chart
2. Penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah laporan yang
enerangkan tugas penting untuk melaksanakan implementasi system, seperti :
Pengembangan perangkat lunak Persiapan lokasi peletakkan system Installasi
peralatan yang digunakkan Pengujian system Pelatihan untuk para pemakai system
Persiapan dokumentasi komponen Sistem informasi
4. Fase
Operasi & Kontrol
Mengontrol CBIS selagi berevolusi selama fase SLC
Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan
Mengontrol CBIS selagi berevolusi selama fase SLC
Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan
KONTROL PENGOPERASIAN SISTEM
Kontrol
pengoperasian sistem dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan
keamanan. Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan
menjadi 5 area :
keamanan. Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan
menjadi 5 area :
4.1
Struktur organisasional
Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis,
Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya
mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.
Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis,
Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya
mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.
4.2
Kontrol perpustakaan
Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana
didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan
media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses
perpustakaan media hanyalah pustakawannya.
Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana
didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan
media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses
perpustakaan media hanyalah pustakawannya.
4.3
Pemeliharaan Peralatan
Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer
(CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang
terjadwal / yang tak terjadwal.
Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer
(CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang
terjadwal / yang tak terjadwal.
4.4
Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas
Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan penguncian ruang peralatan dan komputer.
Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan penguncian ruang peralatan dan komputer.
4.5
Perencanaan disaster
4.5.1 Rencana Keadaan darurat
Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan
Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan
4.5.2 Rencana Backup
Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
4.5.3 Rencana Record Penting
Rencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanan
Rencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanan
4.5.4 Rencana Recovery
Rencana ini mengidentifikasi sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitas
komunikasi da pasokan-pasokan.
Rencana ini mengidentifikasi sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitas
komunikasi da pasokan-pasokan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar