Unsur-unsur
Dan Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari unsur – unsur atau komponen yang
saling berinteraksi satu dengan lainnya dan membentuk satu kesatuan dalam suatu
struktur bangunan sistem informasi untuk mencapai sasarannya. Bangunan Sistem
Informasi terdiri dari 6 blok yang disebut Information System Building Block,
sebagai berikut:
· Blok Masukan (Input Block)
Input merupakan data yang dimasukan ke dalam sistem informasi. Masalah
input mencakup metode – metode dan media (umumnya dokumen sumber, source
document) untuk menangkap data yang akan dimasukkan ke sistem.
· Blok Model Proses (Process Block)
Blok
model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi data. Data tersebut disimpan di bank-data dengan cara tertentu
untuk menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.
· Blok Keluaran (Output Block)
Hasil
dari sistem informasi adalah keluaran atau output yang merupakan informasi yang
berkualitas atau laporan – laporan yang berguna untuk tingkat manajemen dan
semua pemakai informasi.
· Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) di dalam sistem
informasi. Teknologi berguna untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran (output) dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
· Blok Basis Data (Database Block)
Kumpulan dari data yang terkait atau berhubungan secara terpadu satu
sama lain, tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan pernagkat lunak
untuk memanipulasinya ini merupakan basis data. Data yang ada dalam basis data
perlu disimpan untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam
basis data perlu diorganisasikan, supaya menghasilkan informasi yang
berkualitas. Organisasi basis data yang juga berguna untuk efisiensi kapasitas
penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi/diolah dengan menggunakan
perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management Systems).
· Blok Kendali (Control Block)
Pengendalian – pengendalian perlu diterapkan di dalam sistem supaya
sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Banyak hal yang
dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya terjadi salah proses, salah
formula, data input yang dimasukkan salah atau disalahgunakan, sistem yang
belum teruji sudah dijalankan, sistem tidaak sesuai kebutuhan, terjadinya
kecurangan – kecurangan, kegagalan – kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan –
kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, bencana alam, kebakaran/api, air,
temperatur, dan sebagainya. Agar resiko yang dapat merusak sistem dapat dicegah
atau bila terlanjur terjadi dapat segera diatasi, perlu dirancang dan
diterapkan beberapa pengendalian intern untuk meyakinkan bahwa segala
sesuatunya sudah berjalan seperti apa yang seharusnya.
sumber : jagatrian.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar